Sebuah produk desain yang sudah dipublikasikan kepada masyarakat umum, tercipta melalui beberapa proses tahapan. Tahapan dalam proses tersebut antara lain:
Visual Comunicator
Merupakan orang pertama yang menerima pesan dari klien dalam pembuatan sebuah produk informasi. Visual Comunicator mempelajari kepada siapa pesan disampaikan, dengan tujuan apa pesan disampaikan, siapa pembuat pesan dan tentang ide bentuk visual dari pesan tersebut.
Visualiser
Orang yang menindaklanjuti ide atau gagasan dari Visual Comunicator, bertugas menggambarkan ide yang asalnya masih dalam angan-angan menjadi bentuk sket dasar dari apa yang didapatnya. Diperlukan orang yang mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menggambar ilustrasi tersebut sebagai seorang visualizer.
Copy Writer
Selesai membuat sket dasar, selanjutnya menjadi tugas copy writer untuk merancang kata-kata yang pas untuk desain tersebut, terkadang keberhasilan seorang copy writer dalam mengolah kata-katanya mampu menjadi maskot dan mendongkrak perhatian seseorang terhadap desain grafis yang dibuat. Sorang copy writer harus mampu menangkap ide dan mengkomunikasikan ide tersebut agar orang yang melihatnya memahami pesan yang kita sampaikan.
Pekerja Grafis
Konsep sudah ada, sket dasar sudah dibuat dan rancangan kalimatyang sudah disusun, selanjutnya menjadi tugas pekerja grafis untuk menyusun typographi, tata letak (layout), elemen gambar agar menjadi menarik, dan memiliki nilai artistik yang tinggi. Selanjutnya tugas pekerja grafis harus mempersiapkan karya tersebut untuk diserahkan kebagian percetakan. Seorang desainer perancang , membuat karya yang asalnya tidak ada menjadi ada , bukan mengulang sebuah karya yang sudah ada, jika desainer mengulang karya yang sudah ada sebelumnya, lebih tepat disebut seorang pekerja grafis. Seorang desainer tidak memiliki alasan untuk mengulang sebuah elemen yang sama pada karyanya, karena tujuan dan penyampaian pesanya tidak akan sama. Seandainya sama tentu dengan alasan kuat, misalnya dalam jangka waktu yang berbeda dan lama.
Karya seni murni berbeda dengan dengan karya desain grafis, pada desain grafis memiliki tujuan agar penerima pesan mengikuti atau terpengaruh terhadap pesan kita untuk selanjutnya mengikuti apa yang disampaikan oleh si pembuat pesan grafis. Pada desain grafis lebih mementingkan prinsip komunikatif daripada artistik. Akan menjadi karya grafis yang sia-sia jika sebuah karya grafis memiliki nilai artistik yang tinggi, tetapi tidak memiliki nilai komunikatif untuk disampaikan kepada seseorang.